Sunday, December 20, 2009

Pekerjaan v.s. Pelayanan

BIla anda melakukannya untuk mendapat nafkah…, itu pekerjaan.
Bila anda melakukannya karena untuk Tuhan…, itulah pelayanan.

Bila anda keluar karena ada yang mengkritik…, itu pekerjaan.
Bila anda terus bekerja meski dikritik habis-habisan…, itulah pelayanan.

Bila anda berhenti karena tidak ada yang berterima kasih…, itu pekerjaan.
Bila anda terus bekerja walau tidak pernah dikenal siapapun…, itulah pelayanan.

Bila anda merasa semakin sulit menikmati apa yang anda kerjakan…, itu pekerjaan.
Bila anda merasa semakin sulit untuk tidak menikmatinya…, itulah pelayanan.

Bila yang anda pikirkan adalah sukses…, itu pekerjaan.
Bila yang anda pikirkan adalah kesetiaan…, itulah pelayanan.

(from Mudika Paroki Kelahiran St. Perawan Maria Kepanjen Surabaya 2006)

Apa yang mau a share di bawah ini benernya udah pernah a tulis pas jaman a masih ngeblog di Friendster taun 2007 lalu.
Pengen nulis lagi aja buat dishare ke adik-adik kelas di IPPAK dan semua orang sekarang yang lagi bergulat ma karya pelayanannya :)

Intinya si cuma mau bilang: klo yg namanya pelayanan emang ga pernah mudah ya?
Bukan hal yang mudah untuk melakukan hal yang baik untuk orang lain.
udah ga ada duitnya, yg ada kadang malah nombok…
udah ga ada untungnya, yg ada malah capek..
belum tentu ada yang berterima kasih, yg ada malah digosipin, dicaci maki, plus dihujat ga becus lah, ga mampu lah, ga kompetenlah...
belum lagi kalau kita dibanding-bandingkan ma orang lain.
emang ya, yang namanya pelayanan tu cuapek buangedddd…
Ya, mungkin karena itulah pelayanan jadi identik dengan "ikut memanggul salib on the way to Calvary"...

Lucunya, walaupun dalam pelayanan yang kita jalani itu kita menangis darah, kita misuh-misuh dan mengeluh sekeras apapun....
walaupun berkali-kali kita merasa ingin menyerah...
Tapi kalau kita jujur pada apa yang sesungguhnya kita rasakan:
Sebenarnya kita menikmati semua itu…dan kita ga pernah sanggup untuk sungguh-sungguh berhenti dan melarikan diri.

Seengganya, itulah yang a rasakan selama ini.
Buat a, pelayanan itu ga pernah mudah.
a juga sering nangis dulu…sering ngeluh juga,…sering nyesek sampai ingin berhenti.
Udah capek-capek, udah korban waktu, tenaga, materi juga mental…
Jangan kata dihargain n dibilang terima kasih, tetep aja dihina, diomongin di belakang, dikata-katain, dikritik pedes, dibanding-bandingkan.
Semakin a berusaha memberikan yang terbaik, semakin keras juga cobaan itu mukul a jatuh berkali-kali.

Terkadang protes dalam hati
Ada rasa ga terima… setelah sekian banyak pengorbanan yg a lakuin demi mereka, koq bisa-bisanya mereka memperlakukan a seperti gitu????
"Hai umat apa salahku kepadamu?"

Tapi biarpun a berkali-kali protes…berkali-kali marah, berkali-kali kecewa dan terluka…berkali2 juga dikritik habis ‘n ga dihargai….
Ga pernah sekalipun a berniat untuk sungguh mundur.
Ya, kadang memang capek bgt… jiwa dan raga.
Ya, kadang memang nyaris ga kuat… fisik juga mental.
Tapi ga pernah sekalipun a berhenti.
bertahan dan bertahan… Selalu bertahan
Kenapa?

Iya ya? kenapa?
Mungkin itu akan jadi pertanyaan abadi bwt a, juga bwt semua orang yg ngerasain seperti itu (yakin bgt, ga sedikit jumlahnya di luar sana)…
Kenapa?
Kenapa sih kita selalu bertahan?
kenapa sih kita ga mundur dan menyerah, setelah apa yg kita korbankan dan apa kita terima sebagai balasan?
kenapa sih kita rela diinjak-injak demi sesuatu yang ga menghasilkan keuntungan apa2 dalam diri kita?
kenapa…kenapa…dan kenapa?

Mungkin jawaban itu ga akan pernah benar-benar ada.
Mungkin ga akan pernah ada jawaban logis untuk smua itu.
tapi itulah keajaiban kata yg bernama "pelayanan"…
di mana ada sesuatu yang membuat kita berbahagia di atas semua air mata itu,
di mana ada sesuatu yang memampukan kita bersyukur boleh mengalami semua keluh itu,
di mana pada akhirnya kita tidak pernah menyesali keputusan untuk terlibat,
di mana pada akhirnya kita sadar bahwa semua itulah yang menjadikan hidup ini berarti dan bermakna.

Tidak akan ada orang yg mampu mengerti, kecuali mereka yang mengalami sendiri…
karena satu2nya alasan hanya akan dimengerti oleh kita dan Tuhan sendiri…
it’s all about ourself and God almighty, Himself…

Sebagaimana Bunda Maria berkata: "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu"
Dan sebagimana Dia sendiri berkata: "Bapa, bilamana mungkin…jauhkanlah cawan ini daripadaku…Tapi biarlah kehendakMu yang terjadi, bukan kehendakku."

Karena itu, untuk semua yang sedang berkarya dalam pelayanannya masing-masing...
khususnya teman-teman satu almamater di IPPAK.
juga untuk siapa saja yang masih berjuang...
Sepait apapun yang kita rasakan saat ini, yakin saja.
Tuhan tidak pernah tidur.
Dia ada di sana. Selalu di sana.
Mengawasi dan mengamati setiap langkah yang kita ambil.
Mencermati apa yang kita rasakan.

DIA melihat dan selalu menghitung:
Menghitung setiap saat kita mencoba menjaga hati kita setiap kita dicobai.
Menghitung semua rasa syukur yang kita ungkapkan padaNYA, meski di saat yang tersulit sekalipun.
Menghitung seluruh kesabaran sebagaimana kita mencoba memaafkan memaafkan dan memaafkan mereka yang berbuat jahat pada kita
Menghitung kuatnya iman yang kita sandarkan padaNYA, bahwa DIAlah yang akan menjadikan segala sesuatu indah pada waktuNYA

Dan pada waktunya... DIA sendiri yang akan berkata
"Sesungguhnya, pada hari ini kau akan ada bersamaKU di Firdaus"

Tuesday, December 8, 2009

I Remember...

Recently, I'm thinking a lot about my times in my previous campus, IPPAK. I don't know but the memories keep recalling back.
Starting with my first year there, when I came with all the innocence. I was so naive and I looked life as a white page; all were kind and good.
But then years went by and taught me hard.

I remember when I didn't know who was true and who was fake.
I remember being hurt..., for all of them talked good things in front of me, but said the otherwise behind.
I remember crying..., for they took all my hard works for granted.
I remember being gossiped in the name of friendship..., for they thought that they knew what was best for me (when, actually, they didn't).
I remember losing faith in friends..., for knowing people that were look so innocent and pure could be a backstabber.
I remember being broken..., for knowing that the friendship I thought we had was totally fake.

But I also remember...
I remember standing strong, despite of all the storms above.
I remember trying to be ignorant; not hearing what they said but kept fighting for me and others.
I remember deciding to insist with my own thought, to what I believed was right, even when they were thinking the opposite.
I remember learning from those experiences...
I remember when my heart was full of hatred and I asked God to keep my heart as pure as His, so I wouldn't tired to forgive and forgive.
I remember letting Him to take care of me and believing that He would turn everything into good at His time.

Life hit me down many times, back then.
But I insisted to stand again and again every time I fell, stronger and wiser each time.
I dealt with myself among all all cynicism and jealousy.
I was being hurt but still doing my very best.
Little did I know that every sorrows and bumpy roads I faced has built me stronger each day and made me able to choose my current path.
And, here I am now...
Being in the place I never thought that I would.

God is really there, watching over me along those times :)
Counting every moment when I tried to keep my heart as clean as I could, whenever he gave me the temptation.
Counting every thankfulness I gave Him, even in the middle of difficult times.
Counting every patience I kept as I tried to forgive those who trespassed against me, and did nothing to fight against them.
Counting every faith I put in Him that He's the one who would execute justice to those who are right.
Well, I'm not a saint. My heart wasn't always pure and clean, but I know He knew that I always tried my best.
I know He counted it all along His test and now He granted me the reward :)

Now I look back and smile. Every tears had turned into smile, sorrow into joy, challenge into strength.
No bad memories left, even the worst one had turned into the beautiful one.
I remember crying and now I'm really thankful for every tears I shed because it has built me stronger and helped me flying higher.

I know it doesn't mean that I won't face any storms anymore.... I will!
But in the middle of the worst storm ahead, let me remember:

The difficult moment comes for a reason :)

to build me better and better than yesterday
so I can be a better person in the future, as what I was intended to be.

Friday, December 4, 2009

Choir and Singing


My sister's and my friend's choir was performing today in two different places and I went to both of them. I like their songs and I really enjoyed it.
Seeing their choir made me miss singing in choir again badly.




I used to sing in many choirs, back then in Indonesia.
I'm might not a very good singer, I might not have a very good voice, not even a deep knowledge about music. But I love singing, because there's something about music that can trigger our inner emotion into the connection with Him.
I believe that singing is the way to make me closer with God.
And every time I sing, I feel like I can communicate my feeling and express my gratefulness sincerely.
That's why... the more I sing, the closer my relationship with God is :)
 
Stella Pacis - Free Blogger Templates, Free Wordpress Themes - by Templates para novo blogger HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords